03 June 2009

LINGKAR PINGGANG INDIKATOR AWET MUDA

Salah satu indikator awet muda adalah kesehatan kulit. Untuk meraihhnya dibutuhkan komitmen hidup sehat. Sayangnya ancaman epidemik obesitas justru makin meluas. Karena itu pastikan lingkar pinggang terjaga agar bebas dari obesitas dan garansi awet muda bisa Anda dapatkan.

Meski bukan satu-satunya, kualitas kesehatan kulit bisa jadi indikator seseorang terlihat awet muda. Jika ingin kulit sehat dan bugar, seperti organ tubuh lain, jangan lupa menjaga dan menjalani pola makan sehat seimbang. Ibaratnya " kulit Anda adalah apa yang Anda makan".
Mengapa? Karena kulit adalah refleksi jiwa, kesehatan dan kebugaran. Seperti yang diungkapkan oleh Prof.Dr. Walujo Soerjodibroto,Sp.GK (K),MSc,Ph.D, kulit tersehat dan tercantik dimiliki oleh olahragawan atau mereka yang peduli dengan asupan sehat seimbang serta olahraga teratur.

Dalam struktur tubuh manusia, kuit merupakan organ tubuh terbesar dengan berat 10-14kg atau 20% dari total berat badan. Luasnya 1,5 sampai 2 meter persegi dengan ketebalan 1-4mm. Agar kulit tetap segar dan sehat, tubuh membutuhkan asupan vitamin (A,E,B1,B2,C),mineral, (niasin,biotin) serta aktivitas sehat seperti berolahraga.
Jika ketiganya tidak dipenuhi, bisa memunculkan masalah kurang atau sebaliknya, kelebihan gizi yang berujung obesitas. Kurang gizi membuat kesehatan kulit menurun.


Yang menarik, banyak orang kurang menyadari bahwa obesitas memiliki resiko jauh lebih besar terhadap proses penuaan dini.

GEMUK BIKIN TUA

Obesitas/kegemukan didefinisikan sebagai suatu kelainan atau penyakit, ditandai penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan obesitas sebagai epidemik global.
Prevalensinya meningkat tidak saja di negara maju, tetapi juga di negara berkembang, termasuk Indonesia. Meski banyak orang tahu bahaya akibat obesitas seperti osteoporosis, diabetes, gangguan jantung dan pembuluh darah maupun gagal metabolisme, jumlah penderitanya semakin meningkat.

Sulitnya mengatasi obesitas, menyebabkan prioritas penanganan lebih diarahkan pada usaha pencegahan. Itu berarti, dilakukan sejak kanak-kanak. Obesitas di masa kanak-kanak beresiko tinggi menjadi obesitas di masa dewasa bila terjadi kelainan hormonal.Selain itu potensial menyebabkan berbagai kesakitan dan kematian.

Obesitas dibagi atas 2 macam:

OBESITAS PRIMER: akibat makanan yang dikonsumsi melebihi kebutuhan energi tubuh.
OBESITAS SEKUNDER : disebabkan penyakit/kelainan yang bersifat hormonal, kongenital, endokrin, maupun kondisi lainnya.

PENCEGAHAN OBESITAS

1. Pencegahan Primer: bertujuan mencegah terjadinya obesitas dilakukan dengan menggunakan 2 strategi pendekatan, yaitu populasi untuk mempromosikan cara hidup sehat pada anak dan remaja beserta orangtuanya, serta pendekatan pada kelompok yang beresiko tinggi menjadi obesitas.
Usaha pencegahan dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan di pusat kesehatan masyarakat.

2. Menurunkan prevalensinya.
3. Tertier:mengurangi dampak obesitas.

Pencegahan sekunder dan tertier lebih dikenal sebagai tata laksana obesitas serta dampaknya. Prinsip tata laksana obesitas pada anak berbeda dengan orang dewasa karena harus mempertimbangkan faktor tumbuh-kembang. Caranya, melalui pengaturan diet. Bukan dengan mengurangi jumlah asupan makanan, tetapi mengatur komposisi makanan menjadi menu sehat.

Perubahan tersebut sebaiknya melibatkan seluruh anggota keluarga, sehingga tidak dirasa sebagai sebuah hukuman atau pengucilan bagi si anak.


HITUNG LINGKAR PINGGANG

Menentukan apakah seseorang masuk kriteria obesitas dengan cara mengukur indeks masa tubuh (IMT), lemak tubuh dan lingkar pinggang. Namun, seperti ditegaskan DR. Dr. Aris Wibudi,Sp.PD, konsultan endokrin metabolik, IMT kurang efektif karena tidak bisa diterapkan pada mereka yang memiliki massa otot besar (binaragawan) dan wanita hamil. Karena itu, IMT tidak mencerminkan distribusi timbunan lemak di dalam tubuh.

" Jangan hanya menghitung IMT atau mengukur lemak tubuh di laboratorium saja. Lebih baik perhatikan juga lingkar pinggang. Kini banyak orang memiliki kecenderungan perut buncit. Inilah sebenarnya yang jadi penyebab penyakit dan penuaan dini."
Besarnya ukuran lingkar pinggang bisa menimbulkan persoalan serius.Di antaranya sindrom metabolik atau kumpulan faktor resiko kuat untuk beragam penyakit, ditandai obesitas, kerja hormon pengatur gula tidak optimal, hipertensi, atau kadar kolesterol tinggi.

Sejalan dengan resiko obesitas, perkembangan sindrom metabolik juga dimulai sejak kanak-kanak. Kondisi ini bisa menimbulkan masalah serius di masa mendatang, termasuk resiko penuaan dini.
Jadi, mulailah perhatikan diri dan keluarga Anda dalam hal berat badan, lingkar pinggang, indeks massa tubuh, dan lemak tubuh. Itu kalau Anda ingin tetap sehat.


KRITERIA SINDROM METABOLIK

Obesitas abdominal ditandai lingkar pinggang di atas 80 cm untuk wanita dan 90 cm untuk pria, ditambah 2 dari 4 faktor berikut:

1. Trigliserida lebih dari 150 mg/dl.
2. Kolesterol HDL kurang dari 40mg.dL (pria) dan kurang 50 mg/dL(wanita).
3. Tekanan darah sistolik lebih dari 130 mmHg dan darah diastolik lebih dari 85 mmHg.
4. Glukosa darah puasa lebih dari 100 mg/dL.



Semoga bermanfaat, salam......
Sumber:GHS

No comments:

Post a Comment