04 August 2009

VENOUS THROMBOEMBOLISM ( VTE), DARAH BEKU DI KAKI, JANTUNG BISA BERHENTI

VTE (Venous Thromboembolism ) adalah penyakit pembuluh darah yang dipicu oleh faktor pembekuan darah yang tidak normal. Sebagian besar tidak diketahui secara klinis dan sulit didiagnosis. Yang sudah jelas, VTE bisa mengacam nyawa penderitanya.

Pada dasarnya VTE adalah sumbatan aliran darah karena adanya bekuan darah ( trombus ).
Embolus yaitu: lepasan bekuan darah itu kemudian melayang-layang di pembuluh darah. Embolus-embolus itu jadi ancaman ketika dibawa darah jalan-jalan sampai ke paru-paru.
Di paru-paru, embolus menyebabkan terjadinya emboli paru atau pulmonary embolus ( PE ) dalam bahasa medis

" Komplikasi PE itu serius dan dapat menimbulkan kematian mendadak. Diperlukan pengobatan sesegera mungkin untuk mencegah konsekuensi serius, "kata Dr.R.W.M. Kaligis, Sp.J (K), dokter ahli jantung dari RS Jantung Harapan Kita, Jakarta.

VTE termasuk penyakit vaskular atau pembuluh darah ketiga paling umum. Di Amerika Serikat, Deep Vein Thrombosis ( DVT ) terjadi kurang lebih 145 per 100.000 orang. Sementara PE dengan atau tanpa DVT terjadi kurang lebih pada 69 per 100.000 orang.


PESAWAT SEMPIT

DVT ( Deep Vein Thrombosis ) adalah trombosis atau bekuan darah yang terjadi di vena dalam. DVT ini dikenal dengan nama sindroma penyakit kelas ekonomi. Disebut demikian karena penderita umumnya adalah penumpang pesawat kelas ekonomi yang terpaksa duduk ditempat sempit dengan kaki terlipat selama belasan jam.

Ada 3 hal yang mempengaruhi terjadinya DVT: perlambatan aliran darah, terjadi kerusakan pada dinding aliran darah, terjadi peningkatan kecenderungan gumpalan darah atau hiperkoagulabilitas.
Kasus DVT ini menimpa pembuluh vena di tungkai. Sistem pembuluh darah di tungkai bawah secara garis besar diklasifikasikan menjadi pembuluh vena supervisialis dan vena profunda. Kedua vena ini dihubungkan oleh pembuluh vena terperforasi.
Terdapat katup pada vena penghubung yang memastikan agar darah hanya mengalir dari vena superfisialis ke vena profunda.


KAKI BENGKAK

Ketika terjadi DVT, timbul kekakuan. Bekuan darah mengenai katup-katup yang ada di pembuluh vena kaki. Bekuan itu merusak katup hingga bocor.
Akibatnya, darah bukannya mengalir ke atas kembali kejantung, tetapi malah mengalir ke bawah. Tekanan darah yang tinggi di vena itu berdampak pada kaki, jadi terlihat bengkak dan luka-luka di kulit kaki.
Penyakit pembuluh darah ini sulit terdeteksi. Mirip fenomena gunung es, kira-kira 80% kasus DVT tidak diketahui secara klinis, sedangkan 70% penderita emboli paru atau PE hanya terdeteksi setelah kematian.

Gejala DVT dan PE terlihat seperti gejala pada banyak penyakit lain yang membuat diagnosis sulit ditegakkan.

GEJALA DVT

Gejala DVT meliputi: Nyeri tungkai, nyeri sentuh, kram, kemerahan pada kulit, kaki terasa hangat dan bengkak.

GEJALA PE

Gejala PE timbul dalam rupa gejala tiba-tiba tidak dapat bernafas, batuk darah, nyeri dada, pusing 7 keliling, dan pingsan.

MEskipun begitu, sebagian besar pasien VTE tidak mengalami gejala DVT tanpa gejala lebih banyak dibandingkan VTE dengan gejala.

OPERASI ORTOPEDI

Pasien operasi ortopedi termasuk memiliki resiko tinggi menderita VTE. Penyebab kenaikan resiko VTE setelah operasi ortopedi besar adalah terjadinya kerusakan dinding pembuluh darah, sumbatan aliran darah, statis vena saat anestesi, peningkatan daya koagulasi, atau pembekuan darah.

Operasi penggantian pinggul,penggantian lutut dan operasi patah pinggul termasuk operasi dengan faktor risiko tinggi untuk VTE.
Sumbatan darah tidak terdeteksi pada tungkai bawah dapat berkembang pada lebih dari separuh pasien setelah operasi ortopedi jika tidak diberikan tindakan obat antitrombotik pada saat operatif.
Kira-kira 1-2% kemungkinan pasien akan meninggal karena sumbatan darah fatal pada periode pasca operasi tanpa tindakan pencegahan.



Semoga bermanfaat, salam
Sumber:GHS

No comments:

Post a Comment