15 June 2011

GAGAL EREKSI???KEMANA HARUS BEROBAT?

Penyebab Disfungsi Ereksi (DE) adalah faktor psikis seperti cemas, jenuh, rasa bersalah, dan lain-lain serta faktor fisik seperti penyakit pembuluh darah, saraf, hingga gangguan hormon. Bagaimana dengan gaya hidup? Mari kita simak tulisan ini.......


Kalau benar Anda sering atau selalu tidak dapat mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan seksual yang memuaskan, berarti benar Anda mengalami disfungsi ereksi. Namun disfungsi ereksi bukan hanya berarti tidak dapat mempertahankan ereksi. Kalau seorang pria tidak dapat mencapai ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seksual, pria itu tergolong mengalami disfungsi ereksi.

Jadi, seorang pria disebut mengalami DE kalau sering atau selalu tidak mampu mencapai atau mempertahankan ereksi penis untuk melakukan hubungan seksual yang memuaskan.
Disfungsi Ereksi merupakan salah satu disfungsi seksual pria yang banyak dijumpai, selain ejakulasi dini. Disfungsi seksual yang lain lebih jarang dijumpai, walaupun tetap perlu mendapat perhatian.

Seperti yang pernah Anda baca, memang benar penyebab disfungsi ereksi daat dikelompokkan menjadi 2 faktor, yaitu faktor fisik dan faktor psikis. Termasuk dalam faktor fisik adalah gangguan atau penyakit yang berkaitan dengan gangguan hormon, pembuluh darah, saraf, dan yang berkaitan dengan gaya hidup tidak sehat, efek samping obat, serta akibat operasi di daerah kelamin.

Sementara itu, faktor psikis antara lain meliputi stres. kecemasan, kejenuhan, kejengkelan, perasaan bersalah, dan kekecewaan.

Beberapa contoh penyakit yang dapat mengakibatkan disfungsi ereksi adalah gangguan fungsi hati, gangguan kelenjar gondok, diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, penyakit jantung, dan penyakit ginjal.


GAYA HIDUP

Gaya hidup tidak sehat justru kerap tidak disadari dapat mengakibatkan disfungsi ereksi dan disfungsi seksual lainnya. Beberapa contoh gaya hidup tidak sehat ialah merokok berlebihan, alkohol berlebihan, penyalahgunaan obat, dan kurang tidur.

Dengan semakin berkembangnya alat bantu diagnosis, kini jelas diketahui bahwa sebagian besar penyebab disfungsi ereksi adalah berbagai gangguan atau penyakit yang tergolong dalam faktor fisik.
Namun, apapun penyebab disfungsi ereksi, pada akhirnya pria yang mengalami juga akan merasakan masalah psikis seperti merasa kecewa, malu, rendah diri, dan jengkel. Faktor psikis ini selanjutnya semakin memperburuk disfungsi ereksi.

Untuk menangani disfungsi ereksi, tentu diperlukan pemeriksaan yang benar sebelum mendapat pengobatan yang tepat. Untuk mendapat penanganan disfungsi ereksi secara benar, dokter spesialis andrologi merupakan ahli yang paling tepat. Tentu saja keberhasilan pengobatan sangat ditentukan oleh faktor penyebab dan berat ringannya disfungsi ereksi yang terjadi.

JANGAN MALU PERIKSA

Tidak sedikit pria yang enggan berkonsultasi untuk mendapatkan pengobatan karena rasa malu. Padahal bila membaca iklan di media massa atau brosur di pinggir jalan, langsung tertarik dan membelinya. Jadi jangan merasa heran dengan apa yang dilakukan pria yang langsung membeli jamu/ obat kuat. Dia tentu berharap akan langsung merasakan manfaat dan tidak lagi mengalami gangguan seksual itu. Padahal, disfungsi seksual ada beberapa macam, dan dengan penyebab yang beragam pula.

Dengan logika sederhana saja dapat dijawab, mana mungkin bisa sembuh tanpa tahu lebih jauh apa yang terjadi,dan hanya dengan obat yang sama untuk segala macam penyebab????

Sebagai contoh, tidak mudah memastikan disfungsi seksual yang dialami oleh seseorang.
Pria yang mengalami gangguan dorongan seksual, karena penyebab tertentu,juga akan mengalami gangguan ereksi. Tentu pengobatannya tidak sama dengan pria yang mengalami disfungsi ereksi, padahal dorongan seksualnya normal.

Dari contoh sederhana ini dapat dijelaskan bahwa pengobatan disfungsi seksual apapun tetap memerlukan evaluasi dan pemeriksaan. Setelah itu barulah penderitanya mendapat pengobatan yang benar.
Dengan kata lain iklan yang beredar di media massa kerap menyesatkan, khususnya bagi yang tidak mengerti. Celakanya, di negara kita banyak anggota masyarakat yang tidak mengerti, sehingga mereka menjadi korban iklan.


TIGA KUNCI WASPADA JAMU!

Ada tidaknya jamu yang dapat mengatasi gangguan seksual seorang pria dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Harus diketahui jelas bahan aktif apa yang ada di dalam jamu tersebut.
2. Harus jelas terlebih dulu untuk jenis disfungsi seksual apa jamu tersebut.
3. Uji klinis yang telah dilakukan oleh ahli terkait terhadap bahan jamu tersebut.

Di negara kita ada banyak sekali jenis jamu, tetapi sangat sedikit yang telah diteliti sesuai standar ilmiah. Beberapa kali pihak berwenang melarang peredaran produk jamu tertentu karena terbukti dicampur bahan kimia yang merugikan.
Tindakan mencampur jamu dengan bahan kimia dilakukan agar masyarakat seolah merasakan manfaatnya, padahal itu merupakan efek sampingnya. Celakanya ada jenis bahan kimia yangmemberikan efek samping buruk, bahkan mengancam nyawa.

kalau ternyata seorang pria tetap mengalami gangguan seksual, berarti jamu yang dikonsumsi tidak bermanfaat. Mengapa? Jawabannya,mungkin jamu itu bukan untuk mengatasi gangguan seksual yang dialami suami/pria,melainkan untuk gangguan seksual yang lain. Mungkin juga jamu itu memang tidak berkhasiat apapun untuk mengatasi gangguan seksual.

Andaikan seorang suami yang mengalami gangguan seksual, mungkin saja dia mampu melakukan hubungan seksual dengan orang lain, bukan dengan istri/pasangannya.Ini terjadi karena ketidakpuasan semata.Kalau ini yang terjadi, berarti ada faktor psikis yang menghambat fungsi seksual suami ketika berhubungan dengan sang istri. Tentu saja kecurigaan seperti ini harus ada dasarnya, tidak sekadar curiga.

Nah, bagi para suami yang mengalami gangguan disfungsi seksual disarankan berkonsultasi lah lebih jauh dan mendapat pemeriksaan agar masalah ini tidak dibiarkan lebih lama lagi.


Semoga bermanfaat, salam
Sumber :Gaya Hidup Sehat
Konsultasi persoalan seksual & seluk beluk hub suami istri:Prof. DR.Dr. Wimple Pangkahila ( wpangkahila@yahoo.com)




1 comment: