Kata okra masih terdengar asing bagi sebagian dari masyarakat Indonesia. Berbeda denganmasyarakat negara-negara di kawasan Asia Tengah maupun Asia Selatan, disana okra sangat digemari.
Okra merupakan sayuran berbentuk buah yang dapat diolah menjadi beragam makanan lezat dan berkhasiat bagi kesehatan.
Okra ( Abelmoschus Esculentus ) termasuk tanaman genus Hibiscus dari famili Malvaceae ( kapas-kapasan). Tanaman ini memiliki julukan Lady's Finger karena bentuk buahnya yang panjang dan meruncing di bagian ujungnya., seperti jari-jari lentik gemulai seorang wanita cantik.
Menurut sejarah, tanaman okra berasal dari Afrika dan dibawa ke Amerika sekitar 3 abad lalu oleh para budak Afrika. Saat ini tanaman okra sudah dikenal luas di berbagai negara di Asia, eropa, dan Australia. Bahkan masakan berbahan dasar okra sangat populer di Sri Lanka, Jepang, Philipina,Arab Saudi dan Eropa. Di Indonesia okra tidak terlalu dikenal, walaupun ternyata tanaman ini sudah dibudidayakan sejak ratusan tahun silam.
KAYA PROTEIN DAN SERAT
Kandungan minyak pada biji okra dapat mencapai 40%. Minyak biji okra kaya akan asam lemak tak jenuh seperti asam oleat dan asam linoleat.
Buah okra mengandung protein cukup tinggi, yaitu 3,9% dan lemak 2,05%. Energi di dalam 100 gram buah okra 40 kkal. Mineral di dalam buah okra adalah kalium ( 6,68%) dan fosfor ( 0,77%).
Okra termasuk sayuran hijau yang kaya serat pangan. Selain serat, okra juga mengandung glutation. Serat sangat penting bagi tubuh karena dapat mencegah konstipasi ( susah buang air besar ), obesitas, hiperkolesterolemia ( kolesterol tinggi ), diabetes ( kencing manis), dan kanker kolon ( usus besar).
Serat pangan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu serat larut ( soluble dietary fibre ) dan serat tidak larut ( insoluble dietary fibre ). Serat larut air ( SDF) mempunyai kemampuan hipokolesterolemik atau menurunkan kadar kolesterol darah. Mekanismenya yaitu, kemampuan menahan reabsorpsi garam empedu dari usus ke dalam darah, sehingga garam empedu banyak yang diekskresi.
Garam empedu disintetis dari kolesterol darah oleh hati. Terbuangnya garam empedu akan menurunkan kolesterol darah.
Serat tidak larut ( IDF) berperan utama mencegah perkembangan kanker kolon. IDF akan meningkatkan volume feses, sehingga mengencerkan konsentrasi senyawa karsinogen.Kondisi ini akan menurunkan kesempatan senyawa karsinogen berinteraksi dengan dinding usus, sehingga memperkecil resiko kanker.
IDF juga menurunkan waktu transit feses di usus, sehingga dapat memperlancar buang air besar. Fermentasi serat oleh bakteri usus yang menguntungkan ( bakteri asam laktat) akan menurunkan pH di usus besar, sehingga dapat menekan perkembangan kanker kolon.
ANTIOKSIDAN DAN ANTIKANKER
Warna hijau pada sayuran, termasuk okra, disebabkan adanya pigmen klorofil. Klorofil memiliki sejuta manfaat karena bersifat antiradang, antimutagenik,antikanker, dan antioksidan. Sebagian antimutagenik dan antikanker, klorofil dapat mencegah kanker hati dan kanker kolon.
Sebagai antioksidan, klorofil dapat mencegah oksidasi kolesterol jahat oleh radikal bebas, sehingga pembentukan plak pada pembuluh darah ( aterosklerosis) dapat dicegah.
Klorofil juga dapat menyembuhkan luka tanpa disertai pembengkakan.
Semoga bermanfaat, salam
Sumber:GHS