Sindrom Dispepsia alias gangguan maag, sering dikeluhkan anggota masyarakat yang datang ke praktik dokter. Apa sebenarnya Dispepsia itu?
AKUT DAN KRONIS
Sindroma dispepsia merupakan keluhan saluran cerna bagian atas berupa rasa nyeri atau tidak enak. Rasa tidak enak di abdomen mencakup distensi, anoreksia, cepat kenyang dan nausea.
Dispepsia dapat diklasifikasikan atas beberapa sebab yakni dispepsia tipe ulkus dan nonulkus (ada tidaknya ulkus di lambung)juga dispepsia tipe organik dan fungsional(ada tidaknya kelainan organik di lambung atau organ sekitar ).
Yang termasuk kelainan organik lambung antara lain ulkus lambung, tumor jinak-ganas dari lambung, dan gastritis berat.
Menurut lamanya keluhan dapat dibagi atas dispepsia akut dan kronis.Dispepsia akut bila keluhan berlangsung kurang dari 3 bulan, sedangkan kronis bila berlangsung lebih dari 3 bulan. Klasifikasi terakhir menurut jenis keluhan dan patofisiologisnya dapat dibagi atas 3 tipe yakni dipepsia tipe dismotilitas, dispepsia seperti ulkus, dan dispepsia nonspesifik.
DIDOMINASI MUAL
Gejala yang menyerupai sindrom dispepsia tidak hanya nyeri di ulu hati, tetapi didominasi rasa mual, kembung, perut terasa penuh, muntah,cepat kenyang, sering bersendawa,serta diare.
Keluhan yang merupakan gejala sindroma dispepsia adalah nyeri di dada. Keluhan ini muncul bukan sebagai gejala penyakit jantung, meski penderitanya menyangkanya seperti itu. Keluhan nyeri dada sering dirasakan malam hari, tidak jarang di siang hari. Ketika kita enak-enak duduk, tiba-tiba dada terasa sakit atau panas.
Untuk membedakan nyeri dada akibat dispepsia dengan nyeri akibat gangguan jantung, cukup dengan minum air putih. Bila setelah minum air putih serangan hilang, kemungkinan besar disebabkan asam lambung.
Bila Anda termasuk jarang sarapan pagi, beresiko terserang sindroma dispepsia. Di pagi hari kebutuhan kalori cukup banyak. Bila tidak sarapan lambung akan lebih banyak memproduksi asam.
Stress yang meningkat dan terlalu banyak pekerjaan juga mencetuskan dispepsia. Stress bisa membuat tubuh mengeluarkan hormon endoktrin yang merangsang produksi asam lambung bukan dari stressnya. Disarankan menghindari kopi sebagai pengganti sarapan. Kafein juga bisa menjadi pencetus dispepsia. Begitu pula obat batuk dan obat sakit kepala yang mengandung kafein. Waspadai penggunaan obat anti nyeri serta obat lain berisi asam befenamat atau asam asetilsalisilat. Hindari makanan pedas, asam, dan bersantan. bagi yang diserang maag, jangan makan cokelat karena akan menambah nyeri.
PERLU ENDOSKOPI
Untuk mengetahui gangguan dispepsia, pemeriksaan laboratorium terdiri atas pemeriksaan tinja ( telur cacing,parasit lain), darah perifer lengkap (hb,ht,leukosit dan trombosit), kimia darah (fungsi hati,gula darah), elektrolit darah, fungsi gondok(TSH,T4 dan T3 serum), infeksi helicobacter pylori (serum lgG H. pylori, urea breath test), serta histopatologi (mukosa lambung).
Perlu juga pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas, karena endoskopi memiliki sensitivitas dan spesifikasi tinggi dalam mendeteksi kelainan di lambung. Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat adanya grastritis, tumor dan ulkus di lambung.
Indikasi pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas, antara lain bila penderita berusia diatas 45 tahun, punya riwayat kanker dalam keluarga dan tanda bahaya (alarm symptoms), antara lain anemia, demam, berat badan turun,muntah berat dan persisten, buang air besar disertai darah hitam.
Pemeriksaan penunjang lain adalah ultrasonografi, CT scan atau MRI abdomen, elektrogastrogafi, manometri, Ph-metri 24 jam.
USG atau CT scan atau MRI abdomen memiliki sensitivitas dan spesifikasi tinggi dalam mendeteski kelainan di luar saluran cerna, antara lain batu kandung empedu, masa tumor rongga abdomen.
Elektrogastrografi untuk menilai gangguan motilitas lambung, sedangkan manometri menilai adanya refluks gastroesofageal.
LAKUKAN PENCEGAHAN
Untuk menghindari dispepsia berikut komplikasinya, lakukan hal sederhana ini:
1. Biasakan hidup sehat dan makan teratur, hindari makanan yang dapat memicu produksi asam lambung berlebihan, kelola stress agar hormon yang terbentuk tidak merangsang produksi asam lambung, lalu sediakan obat-obat yang lengkap agar tidak terjadi serangan.
2. Netralkan asam lambung dengan pengobatan antasida.
3. Kurangi produksi asam lambung dengan mengonsumsi golongan obat acid blocker.
4. Perkuat pertahanan mukosa lambung.
Catatan: Ke-4 pengobatan ini biasanya dilakukan pada penderita sindroma dispepsia cukup parah. Artinya, keluhannya sudah terlalu sering, sehingga mengganggu aktivitas, termasuk muntah-muntah. Dalam kondisi ini, harus dilakukan kombinasi yang cukup baik dan tidak bisa hanya dengan satu pengobatan.
PENYEBAB DISPEPSIA
Peran stress dikarenakan oleh suara bising pada pekerja pabrik berperan terhadap makin banyaknya sindrom dispepsia.
Beberapa penyebab dispepsia antara lain:
1. Dispepsia Organik:
- Kelainan di lambung atau duodenum, seperti ulkus, tumor jinak/ganas, gastritis/duodenitis berat.
- Hati, seperti hepatitis, tumor jinak/ganas, abses.
- Pankreas, seperti pankreatisia akut/kronis, tumor jinak/ganas.
- Kandung empedu, seperti tumor, batu, infeksi.
- Saluran empedu, seperti tumor, batu, infeksi
2.Dispepsia dismotilitas :
- Stress
- Kelainan endokrin, seperti hipotiroid, diabetes melitus
- Obat, seperti zat besi, theofilin, antibiotika
- Gangguan metabolisme, seperti hipokalemia.
Semoga bermanfaat
Sumber:GHS
No comments:
Post a Comment