Seorang bunda dan kebanyakan orangtua yang lain juga sangat khawatir melihat anaknya yang masih berusia 5 tahun melakukan aktivitas dengan kelaminnya! Anak tersebut sering memegang-megang penisnya bahkan terkadang ia menggosok-gosokkan ke kasur sambil menggerak- gerakkan badannya seperti seolah sedang melakukan hubungan seks.
Bahkan sering juga anak tersebut tertelungkup di sofa sambil bergerak-gerak cepat sekali.Setelah itu dia tampak tersenyum sendiri seperti halnya orang dewasa yang merasa puas setelah berhubungan seks.Meskipun setelah di cek ternyata penis anak tersebut tidak ada cairan yang keluar.
Apa yang harus di lakukan terhadap anak yang sedang asyik beraktivitas tersebut? Bunda, Simak informasi berikut demi buah hati tercinta.....
PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
Apa yang dilakukan oleh anak yang berumur 5 tahun itu seungguhnya bukan sesuatu yang aneh atau salah.Perbuatan itu merupakan salah satu tahap dalam perkembangan psikoseksual anak.
Semua anak, baik anak laki-laki maupun anak perempuan, mengalami perbuatan yang sama dengan berbagai variasinya.
Pada fase tersebut, anak merasakan bahwa kelamin merupakan bagian tubuh yang menyenangkan. karena itu mereka melakukan perbuatan tersebut, yang kemudian menimbulkan reaksi seksual. Sebagian anak bahkan dapat mencapai orgasme, persis sama seperti yang dirasakan orang dewasa atau remaja. Sebenarnya perbuatan itu sama dengan masturbasi.
Bedanya dengan remaja atau dewasa, anak-anak yang melakukan itu tidak di dasarkan pada rencana. karena itu, ketika anak ingin melakukan, mereka begitu saja melakukannya tanpa harus mencari tempat tertentu yang bersifat pribadi.
TAHAP ITU DILALUI
Kalau anak Anda melakukannya dengan cara menggosokkan kelamin pada kasur atau di sofa, itu hanyalah salah satu cara yang dipilih. Gerakan tubuhnya hanyalah cara untuk memberikan rangsangan pada penisnya.
Sangat mungkin dia dapat mencapai orgasme ketika Anda melihatnya di sofa itu. Karena itu, Anda melihat dia tersenyum, yang mungkin merupakan ekspresi kesenangannya.
Orgasme pada anak, baik laki-laki maupun perempuan, memang dapat terjadi kalau mereka menerima rangsangan lokal pada kelamin. Pada anak laki-laki orgasme tidak disertai ejakulasi karena pada saat itu belum terbentuk cairan sperma.
Jadi wajar ketika Anda memeriksa penis anak Anda, tidak dijumpai adanya cairan. Orgasme adalah sensasi erotis yang dirasakan menyeangkan oleh anak itu. Jadi bukan ejakulasi!
Kalau Anda menyaksikan anak Anda bergerak-gerak cepat di sofa itu, sangat mungkin itulah saat dia merasakan orgasme. Secara fisik, orgasme ditandai dengan kontraksi ritmis otot sekitar kelamin dan pada bagian tubuh lain.
Tidak ada yang mesti Anda khawatirkan dari perbuatan anak Anda tersebut. Tahap itu akan dia lalui, kemudian dia menjadi tidak peduli dengan kelaminnya. Setelah menjelang remaja, anak kembali memperhatikan kelaminnya.
Jadi, Ayah & Bunda yang baik, tidak perlu melakukan apa-apa terhadap anak tersebut.
Semoga bermanfaat, salam
Sumber: Tabloid Gaya Hidup Sehat
apakah berdampak pada kesehatan dan pertumbuhan serta perkembangan fisik anak laki-laki tersebut?
ReplyDeleteapakah hal tersebut dapat menimbulkan suatu penyakit pada anak tersebut?
ReplyDeleteatau dapat mengganggu/menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut secara fisik?