Vagina mengeluarkan cairan yang berguna untuk melindungi dirinya terhadap infeksi. Secara alami, vagina akan memproduksi cairan sebagai respon atas meningkatnya gairah seksual dan aktivitas fisik. Bisa saja muncul lendir bening pada celana dalam yang tidak berbau.
Setiap wanita harus mengenali hal yang biasa terjadi pada organ kewanitaannya. Perlu diperhatikan bahwa setiap perempuan dan vaginanya itu unik. Bau dan lendir yang dihasilkan bervariasi sesuai siklus menstruasinya.
Cairan normal biasanya berwarna jernih, kadang sedikit keruh, tidak berbau, dan tidak disertai rasa gatal atau terbakar.Hal ini disebut keputihan normal.
Namun, keputihan tidak selalu mengindikasikan hal normal. Sekitar 75% wanita Indonesia pernah menderita keputihan karena berbagai sebab. Kebanyakan dari mereka menganggap keputihan sebagai hal lumrah, namun harus dilihat dulu gejala dan penyebabnya.
Keputihan, menurut spesialis kebidanan dan kandungan dari RSIA Kemang Medical Care yaitu Dr. T. Otamar Samsudin, Sp.OG bisa dikatakan normal jika bening dan tidak berbau.Biasanya muncul pada saat sebelum atau sesudah menstruasi, sekitar 12-14 hari setelah menstruasi, yaitu pada masa ovulasi, lalu dalam keadaan stress, terangsang, maupun kondisi hamil.Semua itu tergolong keputihan normal.
Bahkan pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu 1-10 hari, dari vaginanya dapat keluar cairan. Hal ini diakibatkan pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta.
KEPUTIHAN TIDAK NORMAL
Keputihan menjadi tidak normal bila cairan yang keluar berlebihan, mulai dari tingkat ringan hingga berat. Contohnya, keluar cairan kental berbau busuk, berwarna kuning, sampai kehijauan. Pada kasus berat, seringkali disertai rasa gatal bahkan panas pada vagina.
Keputihan tidak normal seringkali terjadi karena infeksi jamur, bakteri atau parasit. Keputihan abnormal juga dapat disebabkan luka, penyakit keganasan, pemakaian tampon, atau penyakit hubungan seksual.
Pengobatan secara tuntras mesti dilakukan guna mengatasi keputihan abnormal, agar tidak terjadi infeksi berlanjut dan berujung pada komplikasi. Keputihan yang diderita dalam waktu lama dan tidak diobati dengan tuntas bisa mengakibatkan kemandulan.
Perlu diingat, bahwa dalam vagina terdapat bakteri. Jumlah bakteri baik akan membuat vagina bersifat asam dengan efek proteksi yanag cukup kuat. Kondisi stres dan penggunaan obat antibiotika dapat mengganggu keseimbangan flora pada Vagina ini.
Perubahan hormon dan infeksi juga bisa membuat vagina lebih rentan terhadap iritasi. Karenanya keseimbangan bakteri harus dijaga. Karenanya. Karenanya keseimbangan bakteriharus dijaga agar daerah V tetap bersih dan sehat.
No comments:
Post a Comment