Gambas atau oyong (Luffa Acutangula)yang termasuk suku labu-labuan, memiliki khasiat untuk kecantikan dan kesehatan. Gambas merupakan tanaman yang merambat. Gambas yang sudah tua, serat-seratnya bisa dijadikan sabut cuci dan luffa, karena itu bisa digunakan untuk menggosok tumit yang pecah-pecah.
Jenis yang sering ditemui di pasaran adalah varietas Angled Luffa Summer Long yang kulitnya keras dan berbelimbing.Sementara yang dikonsumsi adalah bagian dalamnya yang mirip spons, empuk dan agak basah.
Menurut dr.Nelis Imaningsih, Peneliti Kementrian Kesehatan RI, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan, memiliki kandungan gizi yang cukup banyak, seperti vitamin B dan antioksidan yang terkandung dalam vitamin C.
Di dalam biji gambas terkandung zat alkaloid, streroid dan kukurbistain yang sangat baik untuk kesehatan. Dalam setiap 3 ons gambas terdapat 20 kalori dan 20% kebutuhan vitamin C.
KERUTAN
Sayuran yang juga dikenal dengan nama ewes dan ketela manis ini bisa membuat Anda tampil lebih percaya diri. Menyantap gambas sebanyak 1 buah ukuran sedang (sekitar 205 gr dan jamur kuping hitam sebanyak 20 gr, dapat membantu melancarkan peredaran darah di daerah wajah. Jika peredaran darah lancar maka kulit wajah menjadi sehat, halus dan kencang.
Kandungan vitamin C pada gambas memberikan manfaat antioksidan sehingga dapat menangkal radikal bebas. Dengan demikian, bisa mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektrolit serta menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stress oksidatif. Antioksdan juga diperlukan kulit untuk menangkal sinar ultraviolet sehingga kulit tetap cerah, kencang dan mencegah kerutan.
KESEHATAN
Selain untuk kecantikan, gambas juga dapat menambah volume Air Susu Ibu (ASI). Caranya buah gambas dan bijinya dipanggang, lalu ditumbuk halus. Setelah itu setiap 6 gr bubuk gambas ditambah setengah gelas air panas. Minum 1-2 x sehari.
Gambas juga bermanfaat untuk mengatasi penyakit radang usus.Ambil gambas yang sudah tua secukupnya. Kemudian di potong-potong dan ditumbuk hingga halus. Setiap 20 gr bubuk gambas diseduh air panas sebanyak setengah gelas dan minum 1-2 x sehari.
Untuk penderita asma ambil gambas muda beserta tangkai. Gambas diblender dan dijadikan jus. Jus gambas ini diminum secara teratur 2x sehari.
Untuk radang tenggorokan ambil 1 buah gambas muda dan diolah dalam bentuk jus. Setelah itu ditambahkan gula batu atau gula pasir. minum 2-3x sehari secara teratur.
MENGOLAH
Gambas biasanya diolah menjadi sayur bening, yang dicampur dengan bayam, bihun atau soun.Namun, menurut dr. Muhammad Zia Ul Haq dari Klinik Sehat, makan gambas segar sebagai lalapan itu lebih baik dibandingkan diolah dalam bentuk sayur.
Pasalnya, jika pengolahan sayur terlalu lama dan terlalu matang maka kandungan gizi yang terdapat dalam gambas akan terkikis. Berbeda jika dimakan dalam keadaan segar yang kandungan gizinya masih utuh.
Namun, tidak semua orang bisa mengonsumsi gambas secara segar. lternatif lainnya agar gizi gambas tidak hilang dengan mengukus. Meski demikian, harus diperhatikan cara mengukusnya.Sebaiknya gambas tidak dikukus terlalu matang agar gizinya tidak hilang. Karena bahan alami, maka tidak ada efek samping setelah makan gambas. Meski bentuknya keras, gambas bisa dikonsumsi semua usia, mulai dari balita hingga orang tua.
MEMILIH GAMBAS
Gambas yang sudah tua rasanya tidak enak dan agak berlendir. Karena itu sebaiknya pilih gambas yang masih sedang, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Memilih gambas mudah saja. Pilih yang kulitnya masih mulus. Tekan gambas dengan jari, pilih yang masih "keras" atau cukup sampai agak lunak saja. Semakin empuk, berarti gambas semakin tua. Sebalinya, kalau terlalu keras artinya buahnya muda dan biasanya kulitnya jadi lebih tebal dan saat dikupas, isinya sedikit.
Cara menyimpan gambas agar awet cukup dibungkus dengan koran atau keran dan dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Dengan cara ini gambas akan bertahan beberapa minggu.
Semoga bermanfaat, salam
Sumber:Food & Healthy magazine.
No comments:
Post a Comment