Saat berpuasa, seseorang tidak makan dan minum selama 12 jam. Waktu sepanjang itu tidak perlu membuat Anda khawatir mengalami dehidrasi. Dengan pengaturan pola mengasup cairan disaat sahur dan berbuka, kebutuhan cairan selama satu hari tetap dapat dipenuhi.
Minuman ion juga bisa diasup guna memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Sekitar 60-70% berat tubuh manusia terdiri dari cairan. Kebutuhan tubuh akan cairan tergantung usia dan jenis kelaminnya. Karena itu, sangat penting untuk menjaga cairan tubuh di bulan puasa ini. Dalam buku Nutrition Through the Life Cycle, ditegaskan bahwa cairan menjadi perantara dalam banyak reaksi kimia dalam tubuh. Cairan tubuh berperan penting dalam transformasi energi, pembuangan sampah, dan pengaturan suhu.
Sejatinya fungsi utama cairan adalah sebagai alat pengangkut bahan makanan maupun bahan buangan. Vitamin maupun mineral memerlukan cairan untuk transportasinya. Vitamin larut air membutuhkan cairan agar dapat diserap tubuh.
Disatu pihak, cairan juga dikeluarkan pada saat bernafas, berkemih, dan berkeringat. Cairan tubuh yang dikeluarkan ini merupakan sisa-sisa metabolisme dan racun yang ada dalam tubuh. Karena itu, kecukupan cairan tubuh mesti dijaga. Cairan yang keluar harus cepat digantikan.
Terutama saat menjalani puasa, dimana secara sadar kita kehilangan cairan tubuh karena selama lebih dari 12 jam kita tidak minum. Akibatnya kita tidak dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan segera. Untuk itu kita perlu cermati pola hidup dan mengantisipasi dehidrasi agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Perlu bagi kita untuk mengonsumsi minuman yang mirip cairan tubuh yakni minuman yang mengandung ion pada saat berbuka dan sahur untuk menjaga fungsi sel dan organ tubuh.
PERLU ION
Cairan tubuh yang hilang harus digantikan agar tidak mengalami dehidrasi. Berbeda dengan kebutuhan makan, seseorang masih bisa bertahan beberapa hari walau tidak makan. Ketika tubuh kekurangan asupan makanan, dapat mengambil cadangan makanan berupa lemak yang ada di dalam tubuh maupun otot.
Sementara mereka yang mengalami dehidrasi bisa meninggal, jika cairan tubuhnya tidak segera dipenuhi. Hal ini karena tubuh tidak bisa mengambil cadangan air.
Dehidrasi terjadi kala tubuh kehilangan cairan dan ion penting tubuh. Ion penting atau sering disebut ion, merupakan mineral tertentu yang penting bagi kesehatan manusia.
Mineral ini seperti ion kalsium, klorida, magnesium, potasium, maupun sodium. Karena merupakan mineral penting, ion tidak bisa digantikan oleh zat gizi lain dalam makanan.
Tanpa ion, kita tidak dapat bergerak ataupun berpikir. Ion ini larut dalam cairan tubuh. Ion bertanggung jawab dalam mengantarkan cairan dan zat gizi ke bagian tubuh yang paling memerlukannya. Juga mempertahankan keseimbangan cairan optimal di dalam sel.
Selain itu, ion membantu otot untuk berkontraksi dan rileks.Ion pun menolong transmisi impuls saraf dari sistem saraf ke bagian tubuh yang berbeda.
Kurangnya ion dalam tubuh bisa menghambat reaksi kimia yang diperlukan oleh sel untuk beroperasi.
Secara sederhana, ketika dehidrasi terjadi, tubuh tidak hanya kekurangan cairan, tetapi juga ion yang akan mengganggu proses metabolisme normal dalam tubuh. Tidak susah membuat orang dehidrasi. Tidak perlu lari berkilo-kilo meter untuk menjadi dehidrasi.
Cairan yang tidak segera diganti ketika melakukan proses normal berkemih maupun berkeringat, sudah bisa membuat tubuh mengalami dehidrasi.
Agar tidak dehidrasi tentu saja cairan dalam tubuh harus di rehidrasi. Untungnya tubuh memiliki alarm yang mengingatkan bila terjasi kekurangan cairan, berupa munculnya rasa haus. Haus menjadi sinyal bahwa tubuh memerlukan cairan. Ketika kita merasa haus, tanpa disadari tubuh sebenarnya sudah kehilangan 2% cairan.
AWAS DEHIDRASI
Banyak hal terjadi saat tubuh mengalami dehidrasi. Dehidrasi meningkatkan kerentanan seseorang dari berkembangnya infeksi saluran kemih dan pneumonia. Mereka yang mengalami dehidrasi pun bisa tulalit saat diajak bicara atau mengalami kebingungan.
Bila tubuh kehilangan cairan sebanyak 3%, produksi air liur serta urin ikut menurun. Kehilangan 5% cairan membuat prestasi kerja menurun sementara denyut nadi dan suhu badan meningkat. Bila cairan tubuh yang hilang 20%, orang tersebut beresiko mengalami kematian.
Guna mengukur status kecukupan cairan dalam tubuh Anda yaitu dengan memonitor jumlah urin dan warnanya.
Pada orang yang cukup cairan, warna urin tidak gelap. Kita perlu curiga bila urin berwarna gelap karena itu pertanda tubuh mengalami dehidrasi, dan kita harus segera meningkatkan asupan cairan.
AGAR TETAP BUGAR
* Jangan tinggalkan olahraga.
Aktivitas fisik tetap dibutuhkan untuk menjaga kelancaran peredaran darah agar kita tidak mudah loyo. Namun , untuk urusan ini pilih olahraga ringan yang tidak membutuhkan energi berlebih, seperti lari-lari kecil atau jalan kaki. Sebaiknya lakukan olahraga sebelum menjelang waktu berbuka.
* Kendalikan Emosi.
Tujuan puasa adalah mengelola emosi,belajar bersabar, dan berupaya mendekatkan diri kepada Tuhan. Secara psikologis ini mempengaruhi mental spiritual kita. Dengan mengendalikan emosi membuat jiwa kita tumbuh lebih sehat.
* Menjaga pola minum yang teratur.
Pindahkan jadwal konsumsi minum sesuai waktu tertentu, dengan fokus pada konsumsi minum pada saat berbuka dan sahur. Disarankan minuman yang mengandung ion untuk menjaga cairan tubuh, sehingga kesehatan tetap terjaga di bulan puasa.
Semoga bermanfaat, selamat berpuasa, salam........
Sumber:GHS
Minuman ion juga bisa diasup guna memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Sekitar 60-70% berat tubuh manusia terdiri dari cairan. Kebutuhan tubuh akan cairan tergantung usia dan jenis kelaminnya. Karena itu, sangat penting untuk menjaga cairan tubuh di bulan puasa ini. Dalam buku Nutrition Through the Life Cycle, ditegaskan bahwa cairan menjadi perantara dalam banyak reaksi kimia dalam tubuh. Cairan tubuh berperan penting dalam transformasi energi, pembuangan sampah, dan pengaturan suhu.
Sejatinya fungsi utama cairan adalah sebagai alat pengangkut bahan makanan maupun bahan buangan. Vitamin maupun mineral memerlukan cairan untuk transportasinya. Vitamin larut air membutuhkan cairan agar dapat diserap tubuh.
Disatu pihak, cairan juga dikeluarkan pada saat bernafas, berkemih, dan berkeringat. Cairan tubuh yang dikeluarkan ini merupakan sisa-sisa metabolisme dan racun yang ada dalam tubuh. Karena itu, kecukupan cairan tubuh mesti dijaga. Cairan yang keluar harus cepat digantikan.
Terutama saat menjalani puasa, dimana secara sadar kita kehilangan cairan tubuh karena selama lebih dari 12 jam kita tidak minum. Akibatnya kita tidak dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan segera. Untuk itu kita perlu cermati pola hidup dan mengantisipasi dehidrasi agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Perlu bagi kita untuk mengonsumsi minuman yang mirip cairan tubuh yakni minuman yang mengandung ion pada saat berbuka dan sahur untuk menjaga fungsi sel dan organ tubuh.
PERLU ION
Cairan tubuh yang hilang harus digantikan agar tidak mengalami dehidrasi. Berbeda dengan kebutuhan makan, seseorang masih bisa bertahan beberapa hari walau tidak makan. Ketika tubuh kekurangan asupan makanan, dapat mengambil cadangan makanan berupa lemak yang ada di dalam tubuh maupun otot.
Sementara mereka yang mengalami dehidrasi bisa meninggal, jika cairan tubuhnya tidak segera dipenuhi. Hal ini karena tubuh tidak bisa mengambil cadangan air.
Dehidrasi terjadi kala tubuh kehilangan cairan dan ion penting tubuh. Ion penting atau sering disebut ion, merupakan mineral tertentu yang penting bagi kesehatan manusia.
Mineral ini seperti ion kalsium, klorida, magnesium, potasium, maupun sodium. Karena merupakan mineral penting, ion tidak bisa digantikan oleh zat gizi lain dalam makanan.
Tanpa ion, kita tidak dapat bergerak ataupun berpikir. Ion ini larut dalam cairan tubuh. Ion bertanggung jawab dalam mengantarkan cairan dan zat gizi ke bagian tubuh yang paling memerlukannya. Juga mempertahankan keseimbangan cairan optimal di dalam sel.
Selain itu, ion membantu otot untuk berkontraksi dan rileks.Ion pun menolong transmisi impuls saraf dari sistem saraf ke bagian tubuh yang berbeda.
Kurangnya ion dalam tubuh bisa menghambat reaksi kimia yang diperlukan oleh sel untuk beroperasi.
Secara sederhana, ketika dehidrasi terjadi, tubuh tidak hanya kekurangan cairan, tetapi juga ion yang akan mengganggu proses metabolisme normal dalam tubuh. Tidak susah membuat orang dehidrasi. Tidak perlu lari berkilo-kilo meter untuk menjadi dehidrasi.
Cairan yang tidak segera diganti ketika melakukan proses normal berkemih maupun berkeringat, sudah bisa membuat tubuh mengalami dehidrasi.
Agar tidak dehidrasi tentu saja cairan dalam tubuh harus di rehidrasi. Untungnya tubuh memiliki alarm yang mengingatkan bila terjasi kekurangan cairan, berupa munculnya rasa haus. Haus menjadi sinyal bahwa tubuh memerlukan cairan. Ketika kita merasa haus, tanpa disadari tubuh sebenarnya sudah kehilangan 2% cairan.
AWAS DEHIDRASI
Banyak hal terjadi saat tubuh mengalami dehidrasi. Dehidrasi meningkatkan kerentanan seseorang dari berkembangnya infeksi saluran kemih dan pneumonia. Mereka yang mengalami dehidrasi pun bisa tulalit saat diajak bicara atau mengalami kebingungan.
Bila tubuh kehilangan cairan sebanyak 3%, produksi air liur serta urin ikut menurun. Kehilangan 5% cairan membuat prestasi kerja menurun sementara denyut nadi dan suhu badan meningkat. Bila cairan tubuh yang hilang 20%, orang tersebut beresiko mengalami kematian.
Guna mengukur status kecukupan cairan dalam tubuh Anda yaitu dengan memonitor jumlah urin dan warnanya.
Pada orang yang cukup cairan, warna urin tidak gelap. Kita perlu curiga bila urin berwarna gelap karena itu pertanda tubuh mengalami dehidrasi, dan kita harus segera meningkatkan asupan cairan.
AGAR TETAP BUGAR
* Jangan tinggalkan olahraga.
Aktivitas fisik tetap dibutuhkan untuk menjaga kelancaran peredaran darah agar kita tidak mudah loyo. Namun , untuk urusan ini pilih olahraga ringan yang tidak membutuhkan energi berlebih, seperti lari-lari kecil atau jalan kaki. Sebaiknya lakukan olahraga sebelum menjelang waktu berbuka.
* Kendalikan Emosi.
Tujuan puasa adalah mengelola emosi,belajar bersabar, dan berupaya mendekatkan diri kepada Tuhan. Secara psikologis ini mempengaruhi mental spiritual kita. Dengan mengendalikan emosi membuat jiwa kita tumbuh lebih sehat.
* Menjaga pola minum yang teratur.
Pindahkan jadwal konsumsi minum sesuai waktu tertentu, dengan fokus pada konsumsi minum pada saat berbuka dan sahur. Disarankan minuman yang mengandung ion untuk menjaga cairan tubuh, sehingga kesehatan tetap terjaga di bulan puasa.
Semoga bermanfaat, selamat berpuasa, salam........
Sumber:GHS
No comments:
Post a Comment